BANJARNEGARA – Berubahnya hari jadi Banjarnegara dari 22 Agustus 1831 menjadi 26 Februari 1571, berimplikasi terhadap berubahnya logo daerah. Jumat (17/9/2021) Pansus DPRD Banjarnegara menyelenggarakan sidang ke tiga secara luring dengan menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Pansus Agus Junaidi mengungkapkan, perubahan logo kabupaten menjadi otomatis dilakukan untuk menyesuaikan hari jadi Banjarnegara yang baru.
“Perubahan ini selain berbasis sejarah yang tadinya lebih Nerderlansentris, kini menjadi Indonesiasentris juga harapannya menjadi semangat baru untuk menjadi lebih baik” harap Agus.
Sementara itu Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Komisariat Banjarnegara, Heni Purwono menganggap perubahan ini kesempatan untuk menjadikan logo kabupaten sebagai alat penguat identitas Banjarnegara.
“Dalam rapat tadi saya mengusulkan agar logo benar-benar baru, memiliki nuansa historis sekaligus menguatkan identitas Banjarnegara. Maka saya usulkan unsur Dawet Ayu masuk di dalamnya, karena sudah menjadi ikon dan berdiaspora ke seluruh nusantara” jelas Heni.
Kepala Bidang SMP Dindikpora Banjarnegara Bambang Budi menyatakan setuju logo diubah dan siap mensosialisasikannya kepada masyarakat, utamanya peserta didik.
“Dawet Ayu sudah menjadi Muatan Lokal, dan efeknya sangat besar, semua anak sekarang tahu tentang Dawet Ayu mulai dari sejarah, filosofi hingga cara membuatnya. Kalau ditambah dengan logo baru ini, nantinya bisa saja masuk dalam muatan lokal, untuk memperdalam pengetahuan sejarah siswa Banjarnegara tentang daerahnya” tandas Bambang. *
Sumber : https://banjarnegarakab.go.id/