Maraknya Spanduk “Selamat Datang di Kota Banjarnegara, Masuk Tidak Perlu Pakai Pasport” di Beberapa
Dieng – Banjarnegara. Beberapa hari ini, marak spanduk yang bertuliskan ”Selamat Datang di Kota Banjarnegara, Masuk Tidak Perlu Pakai Pasport” di sejumlah titik perbatasan antara Wonosobo, Banjarnegara dan pintu masuk wilayah Banjarnegara. Beberapa titik yang terpasang spanduk tersebut berada di jalan nasional pintu masuk Kabupaten Banjarnegara, seperti di Kecamatan Klampok, Kecamatan Sigaluh, Desa Wisata Dieng serta titik lainnya.
Penilaian beberapa masyarakat tentang spanduk tersebut berbeda-beda, ada yang menyambut dengan sangat baik dan senang, adapula yang kurang setuju. Sabar (40) warga Desa Dieng Banjarnegara ini masih mencari informasi terkait pemasangan spanduk yang bertuliskan ”Selamat Datang di Kota Banjarnegara, Masuk Tidak Perlu Pakai Pasport” karena Pemerintah Desa belum diberitahu tentang pemasangan spanduk tersebut.
“Saya sangat senang dengan aturan yang dikeluarkan Bupati Banjarnegara dengan tidak mengeluarkan aturan yang terlalu ketat yang justru merepotkan masyarakat yang hendak melakukan aktivitas ekonomi, apalagi saya yang datang ke Dieng untuk berwisata, pada saat seperti ini, saya sangat khawatir untuk berwisata ke Dieng. Karena beberapa kabupaten mengeluarkan aturan yang ketat, seperti harus menunjukkan hasil rapid test antigen untuk dapat melintas, padahal untuk mendapatkan surat tersebut cukup mahal. ” kata salah satu wisatawan yang datang ke Dieng.
Sementara itu, Bupati Budhi Sarwono mengatakan, istilah ‘pasport’ mungkin merujuk pada banyaknya keluhan masyarakat yang keberatan ketika masuk ke lain daerah, mereka harus diperiksa dan harus punya surat-surat dan kelengkapannya.
“Memang tidak tiap hari dan tiap saat, tapi mereka jadi was-was jika ingin bepergian. Nah, untuk pendatang yang masuk Banjarnegara, tidak ada rapid, swab atau antigen. Hanya diperintahkan cuci tangan dan pakai masker dengan benar,” katanya.
Dia berpendapat, masyarakat sudah pintar, sudah dewasa. Baik tua maupun muda mayoritas sudah teredukasi dengan baik untuk kesadaran mematuhi protokol kesehatan.
“Masyarakat sudah sadar menjaga protkes. Sekarang yang diperlukan adalah memperbaiki ekonomi. Kalau ekonomi bangkit, masyarakat tercukupi kebutuhannya, dengan begitu imun meningkat. sehingga mereka bisa menjaga kesehatannya secara baik dan mandiri,” ujarnya.
Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin