Implementasi Kegiatan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi STMKG 2023 di Desa Dieng Kulon

17 Oktober 2023
Elvaz
Dibaca 224 Kali
Implementasi Kegiatan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi STMKG 2023 di Desa Dieng Kulon

Desa Dieng Kulon, yang terletak di Kabupaten Banjarnegara, Indonesia, adalah sebuah destinasi wisata alam yang menakjubkan. Namun, di balik keindahan alamnya, Desa ini menghadapi tantangan serius yang memengaruhi salah satu mata pencaharian utama penduduknya, yaitu pertanian kentang. Fenomena frost atau embun beku yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng telah menjadi ancaman serius bagi produksi kentang, menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi petani setempat. Untuk mengatasi masalah ini, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) telah mengambil peran penting dengan melalui implementasi kegiatan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi 2023 di Desa Dieng Kulon, yang mencakup desain dan instalasi Sistem Monitoring Frost.

Ancaman Frost yang Merugikan di Desa Dieng Kulon

Frost terjadi ketika suhu udara turun di bawah titik beku, dan embun beku membeku pada tanaman, mengakibatkan kerusakan pada jaringan tanaman. Desa Dieng Kulon adalah salah satu wilayah yang sering mengalami suhu rendah, terutama di musim dingin. Hal ini membuat tanaman kentang yang tumbuh di sana sangat rentan terhadap frost.

Pertanian kentang memiliki peran penting dalam perekonomian lokal. Kentang adalah sumber utama pendapatan bagi sebagian besar penduduk Desa Dieng Kulon. Kerusakan yang disebabkan oleh frost tidak hanya mengancam mata pencaharian para petani, tetapi juga menyebabkan ketidakstabilan pasokan kentang di pasar lokal, berpotensi meningkatkan harga dan mengganggu keamanan pangan.

Implementasi Kegiatan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi STMKG di Desa Dieng Kulon

Sebagai lembaga pendidikan tinggi di bawah Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), STMKG menunjukkan kontribusi dalam mengatasi ancaman frost yang merugikan petani kentang di Dataran Tinggi Dieng. Tim Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) STMKG, di bawah kepemimpinan Dr. Aries Kristianto, merancang Sistem Monitoring frost dan menginstalasi prototype Automatic Weather Station (AWS) yang terintegrasi dengan kamera pengawas dan alat penyiram otomatis.  

Tahap pertama kegiatan ini, yaitu perancangan dan pemasangan alat, dilakukan pada tanggal 17 - 20 Juli 2023. Alat ini dirancang untuk mendeteksi penurunan suhu yang mengindikasikan frost, dan secara otomatis mengaktifkan penyiram untuk melindungi tanaman kentang dari kerusakan akibat frost. Sistem ini terdiri dari beberapa sensor dengan parameter Suhu Udara, kelembapan Udara, Dew Point/Suhu Titik Embun, Kecepatan Angin, dan Arah Angin. Kontroler terhubung dengan sistem pengairan untuk melakukan penyiraman otomatis jika terjadi frost di bawah batas yang telah ditentukan.

Tahap kedua, yaitu commissioning Sistem Monitoring Frost dilakukan pada tanggal 13 – 16 Oktober 2023. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi pemeliharaan standar kinerja peralatan dan pemeriksaan peralatan, pemeriksaan suveillance agar dilakukan konfirmasi secara lengkap kinerja peralatan yang dipasang.

Kegiatan perawatan, tes dan commissioning Sistem Monitoring Frost

 

Peningkatan Hasil Pertanian dan Keberlanjutan di Desa Dieng Kulon

Dengan bantuan STMKG dan peran serta Perangkat Desa Dieng Kulon, diharapkan petani di Desa Dieng Kulon dapat mengurangi kerugian yang disebabkan oleh frost dan melindungi mata pencaharian mereka. Selain itu, peningkatan pengetahuan mereka tentang perubahan iklim dan praktik pertanian yang lebih berkelanjutan juga dapat membantu mereka dalam jangka panjang. Program ini tidak hanya berkontribusi pada pemulihan ekonomi petani, tetapi juga pada ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan di kawasan tersebut.

Koordinasi Tim PUPT STMKG dengan Perangkat Desa Dieng Kulon dalam implementasi SIstem Monitoring Frost

Penting untuk terus mendukung upaya penelitian unggulan perguruan tinggi yang dilakukan oleh STMKG di bawah koordinasi Desa Dieng Kulon dan memastikan bahwa para petani memiliki sumber daya dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk melindungi mata pencaharian mereka dari ancaman frost. Dengan kerja sama dan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, Desa Dieng Kulon dapat tetap menjadi destinasi wisata yang menakjubkan sambil menjaga mata pencaharian petani dan keberlanjutan lingkungannya.

 

Kontributor artikel: Admin Desa Dieng Kulon