Setiap hari | 07.00-16.00 WIB
HTM: Rp5.000
Fasilitas: spot foto, taman bunga, panggung terbuka, mushola, toilet, toko oleh-oleh
Museum Kailasa yang berdiri di atas lahan seluas 560 meter persegi di seberang Candi Gatotkaca di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara terdiri dari dua bangunan utama yang berisi artefak dan panil keterangan tentang alam (geologi, flora-fauna), masyarakat Dieng (keseharian, pertanian, kepercayaan, kesenian) serta warisan arkeologi dari kawasan Dieng. Museum ini diberi nama Kailasa, sesuai dengan nama salah gunung tempat tinggal Dewa Siwa. Nama ini diambil karena kepurbakalaan Dieng diwarnai dengan pemujaan terhadap Dewa Siwa, yang dapat diketahui dari percandian maupun prasasti.
Bangunan yang pertama menyimpan berbagai benda yang berhubungan dengan candi yang ada di Dataran Tinggi Dieng. Masuk ke dalam bangunan ini, pengunjung akan menemukan berbagai arca, mala, makara, kemuncak atau atap candi, lingga dan yoning, tungku untuk menaruh sesaji, nandi atau tunggangan Dewa Syiwa dan Dewi Durga yang bertubuh singa dan berkepala sapi, mahakala, batu penutup, kinara kinari (mahluk khayangan), dan siva trisirah atau Dewa Syiwa yang memiliki tiga wajah lengkap dengan deskripsi dan penjelasannya. Sementara itu, bangunan yang kedua menyimpan koleksi yang lebih beragam mulai dari sejarah terbentuknya Dataran Tinggi Dieng setelah letusan Gunung Prahu Tua, sumber batu andesit (batu yang digunakan dalam pembuatan candi) yang ada di Dataran Tinggi Dieng, hingga sistem kepercayaan masyarakat Dieng. Bangunan ini juga dilengkapi dengan ruang audiovisual yang memutarkan film yang menceritakan sejarah arkeologi dan jejak peradaban masyarakat Dieng.
Lokasi:
Hyperlink https://goo.gl/maps/5VJbMEQijAQ6Q7om8