Dieng Culture Festival (DCF) Ruwatan Anak Rambut Gimbal (Bajang Dieng)

10 Agustus 2021
Elvaz
Dibaca 193 Kali
Dieng Culture Festival (DCF) Ruwatan Anak Rambut Gimbal (Bajang Dieng)

Dieng Culture Festival, sebagaimana namanya merupakan Festival Budaya dengan konsep sinergi antara unsur budaya masyarakat, potensi wisata alam Dieng serta pemberdayaan masyarakat lokal sebagai misi dasar pembentukan acara tersebut. Acara ini digagas oleh kelompok sadar wisata dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat dan organsasi / Dinas terkait Kepariwisataan di Dieng.

Dieng Culture Festival adalah Festival seni dan kebudayaan yang digagas oleh Pokdarwis Dieng Kulon Banjarnegara ini selalu menyedot animo puluhan ribu orang untuk datang ke Dataran Tinggi Dieng. Ribuan orang bernyanyi bersama di momen Jazz Atas Awan dan berkhidmat menyaksikan ritual cukur rambut gimbal.

Ruwatan merupakan Prosesi Penyucian yang sudah sangat lekat dengan kebudayaan dan adat di Jawa. Ruwatan Bocah Rambut Gimbal kurang lebih memiliki maksud yang sama, yakni suatu upacara atau ritual yang bertujuan untuk mengusir nasib buruk atau kesialan baik pada si bocah Gimbal maupun masyarakat Dieng Pada umumnya.

Bocah berambut Gimbal sendiri merupakan sebuah fenomena unik yang sudah ada di Dieng sedari dahulu kala, Dimana anak-anak tertentu yang berusia antara 40 hari hingga 6 tahun tumbuh rambut gimbal di kepalanya secara alami.

Masyarakat Dataran Tinggi Dieng percaya bahwa anak-anak berambut Gimbal tersebut merupakan titipan dari Kyai Kolo Dete. Kyai Kolo Dete merupakan salah seorang Pejabat / Punggawa di masa Mataram Islam (pada masa abad ke empat belas) yang ditugaskan untuk mempersiapkan pemerintahan di wilayah Dataran Tinggi Dieng.

Munculnya rambut gimbal pada seorang anak akan ditandai dengan panas tubuh yang tinggi selama beberapa hari. Suhu tubuh anak tersebut akan normal dengan sendirinya pada pagi hari, bersamaan dengan munculnya rambut gimbal di kepala sang anak.

Sebelum acara pemotongan rambut, akan dilakukan ritual doa dibeberapa tempat, diantaranya adalah Candi Dwarawati, Komplek Candi Arjuna, Sendang Maerokoco, Candi Gatotkaca, Telaga Balaikambang, Candi Bima, Kawah Sikidang, Gua di Telaga Warna, Kali Pepek dan tempat pemakaman Dieng. Keesokan harinya baru dilakukan kirab menuju tempat pencukuran. Selama berkeliling desa anak – anak rambut gimbal ini dikawal para sesepuh, tokoh masyarakat, kelompok paguyuban seni tradisional, serta masyarakat.

 

Video Dieng Culture Festival : https://youtu.be/Vx-VSiDS0xA