Bencana Tanah Longsor di Dusun Situkung Desa Pandanarum, Banjarnegara: dua Nyawa Melayang, Ratusan Warga Mengungsi
Banjarnegara, 17 November 2025 – Musim hujan yang semakin intens di Jawa Tengah kembali menimbulkan bencana alam mematikan. Pada Sabtu sore (16 November 2025), longsor besar-besaran melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara. Peristiwa ini merenggut satu nyawa dan memaksa ratusan warga mengungsi, menambah daftar panjang tragedi longsor di wilayah pegunungan yang rawan bencana ini.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, longsor terjadi sekitar pukul 16.00 WIB akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak pagi hari. Material tanah dan batu dari bukit di atas permukiman warga longsor deras, menimbun sekitar 20 rumah dan infrastruktur pendukung. Sementara itu, hingga Hari Senin pukul 08:37 WIB sebanyak 823 jiwa masih mengungsi, 27 orang di duga belum ditemukan, meninggal dunia 2 orang, 34 orang sedang di evakuasi dihutan oleh tim SAR. Kondisi tanah masih labil, sehingga evakuasi dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari longsor susulan.
Dampak bencana ini tidak hanya pada korban jiwa, tetapi juga mengganggu akses jalan dan mata pencaharian warga. Beberapa rumah hancur total, sementara yang lain mengalami kerusakan berat. Petani setempat khawatir lahan pertanian mereka tertutup lumpur, yang bisa berdampak jangka panjang pada ekonomi desa. Video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan longsor seperti "sungai lumpur" yang mengalir deras ke pemukiman, memicu kepanikan massal. Banjarnegara sendiri dikenal sebagai zona rawan longsor, dengan 80 persen wilayahnya termasuk daerah berisiko tinggi akibat topografi pegunungan dan curah hujan tinggi.
Upaya Penanganan dan Respons Pemerintah
Bencana ini menjadi pengingat akan urgensi mitigasi, seperti reboisasi dan drainase yang lebih baik, di tengah perubahan iklim yang memperburuk cuaca ekstrem. Kejadian di Situkung ini menambah statistik bencana nasional, di mana longsor sering kali menjadi ancaman utama di Jawa Tengah. Masyarakat diimbau memantau peringatan dini dari BMKG dan menghindari daerah rawan selama musim hujan.
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin